THEORY


 Sel (cell) merupakan unit geografi terkecil dalam jaringan seluler. Ukuran
sel yang berbeda-beda dipengaruhi oleh keadaan geografis dan besar trafik yang
akan di layani. Sel yang memiliki kepadatan trafik tinggi ukuran sel dibuat kecil
dan sel yang memiliki kepadatan trafik rendah ukuran sel dibuat lebih besar.
Selain istilah sel, pada sistem seluler dikenal pula istilah cluster yaitu kumpulan
dari sel.
Pada sistem seluler semua daerah dapat dicakup tanpa adanya gap sel satu
dengan yang lain sehingga bentuk sel secara heksagonal lebih mewakili di
banding bentuk lingkaran (Gambar 2.18). Bentuk lingkaran lebih mewakili
perserbaran daya yang ditransmisikan oleh antena .
Bentuk seperti itu adalah bentuk ideal, didalam prakteknya bentuk seperti
itu tidak pernah di temukan, karena radiasi antena tidak bisa membentuk daerah
cakupan seperti itu, disamping itu keadaan geografis (kontur) turut mempengaruhi
bentuk sel.

keadaan sel sebenarnya berbentuk
seperti amoeba dikarena radiasi antena tergantung pada keadaan geografis,
sebaran daya pada antena tersebut
Berdasarkan jenis antena yang digunakan, sel dapat dibagi menjadi dua
yaitu sel omnidireksional dan sel sektoral. Sel omnidireksional hanya mampu
melayani dengan luasan yang sempit. Pada sel sektoral terdapat tiga arah
pancaran, yang masing-masing melingkupi area sebesar 120o

Satu sel akan dilayani oleh site. Dalam satu site bisa memiliki lebih dari
satu sel. Setiap site biasanya terdiri atas sebuah menara (tower) antena dan shelter.
Ada juga yang hanya menjadi pengulang (repeater) untuk minilink saja.
Penempatan site biasanya dilakukan di atas tanah, namun untuk daerah yang padat
site ditempatkan di atas gedung-gedung yang tinggi.

Shelter terbuat dari bahan sejenis besi sebagai tempat untuk
menyimpan berbagai komponen site, seperti BTS, perangkat transmisi,
batere-BFU(Battery Fuse Unit), fan unit, cooling unit/air condinditioner,
heating unit.

Dengan adanya pengulangan frekuensi, kelompok-kelompok sel yang
menggunakan frekuensi yang sama membentuk sebauh cluster (N), Dimunculkan
parameter i dan j untuk menentukan kluster-kluster yang berbeda dengan
N=i2
+ij+j2
. Nilai N misalkan N = 7, tergantung persyaratan C/I yang
diperbolehkan oleh sistem. Dengan nilai N tersebut, maka perbandingan jarak
antara dua sel berfrekuensi sama terhadap jari-jari sel R dapat diketahui :
dengan q = faktor co-channel reduction, apabila nilai q meningkat maka C/I
juga naik.

Sektorisasi Antena
Ada dua metode yang digunakan dalam sektorisasi yaitu menggunakan
tiga sektor 1200 atau 6 sektor 600
. Kedua metode tersebut sama-sama mengurangi
jumlah interferensi sumber. Sektorisasi 3 sektor biasa digunakan pada pola
pengulangan 7 sel dan akan memberikan total 21 kanal. Sektorisasi 6 sektor biasa
digunakan pada pola pengulangan 6 sel dan akan menghasilkan 24 kanal.
q = D/R = 3N (2.12)
Universitas Sumatera Utara
Kelemahan sektorisasi adalah banyaknya kanal yang terbentuk sehingga
mengurangi efisiensi jaringan. Hal ini berarti bahwa total trafik yang dapat dibawa
untuk memberikan Grade of Service (GoS) menurun.

Handover
Handover merupakan proses pengalihan kanal traffic secara otomatis pada
Mobile Station (MS) yang sedang digunakan untuk berkomunikasi tanpa
terjadinya pemutusan hubungan. Hal ini menjelaskan bahwa handover pada
dasarnya adalah sebuah call koneksi yang bergerak dari satu sel ke sel lainnya.
Secara umum Handover dapat didefenisikan sebagai prosedur, dimana ada
perubahan layanan pada MS dari satu Base Station (BS) ke BS yang lain. Proses
ini memerlukan alat pendeteksi untuk mengubah status dedicated node (persiapan
handover) dan alat untuk menswitch komunikasi yang sedang berlangsung dari
suatu kanal pada sel tertentu ke kanal yang lain pada sel yang lain. Keputusan
untuk sebuah handover dibuat oleh Base Station Centre (BSC), yaitu dengan
mengevaluasi secara permanent pengukuran yang diambil oleh BTS dan MS.
Pengukuran rata-rata (Px) oleh BSC dibandingkan dengan nilai-nilai ambang
batas (threshold); jika Px melebihi nilai threshold maka dimulai proses handover
dengan mencari sebuah sel target yang cocok. Handover terjadi karena kualitas
atau daya ratio turun di bawah nilai yang dispesifikasikan dalam BSC. Penurunan
level sinyal ini dideteksi dari pengukuran yang dilakukan MS maupun BTS.
Konsekuensinya handover ditujukan ke sel dengan sinyal lebih besar. Selain itu,
handover dapat terjadi apabila traffic dari sel yang dituju sudah penuh. Saat MS
melewati sel, dialihkan ke ‘neighbouring cell’ dengan beban traffic yang lebih


Jenis Handover Pada Sistem WCDMA
Ada beberapa jenis handover dalam jaringan WCDMA. Untuk sector dari
tipe-tipe handover dapat dijelaskan sebagai berikut[3]:
1. Intra – system Handover
Intra – sytem handover terjadi dalam satu sector. Yang selanjutnya dapat
dibagi menjadi intra – frequency HO dan inter – frequency HO. Intra – frequency
terjadi di antara sel – sel yang memiliki carrier WCDMA yang sama, sementara
inter – frequency terjadi di antara sel-sel yang menggunakan carrier WCDMA
yang berbeda.
2. Inter – system Handover (ISHO)
Inter – system HO terjadi di antara sel – sel yang memiliki dua teknologi akses
radio, Radio Access Technology (RAT) yang berbeda atau mode akses radio
Radio Access Mode (RAM) yang berbeda. Kasus yang paling sering untuk
handover jenis ini diperkirakan terjadi antara sector WCDMA dan GSM / EDGE.
3. Hard Handover (HHO)
Hard Handover adalah kelompok dari prosedur HO dimana semua hubungan
yang lama dilepaskan sebelum hubungan radio yang baru dibentuk. Bagi
pembawa (bearer) real – time hal ini berarti pemutusan hubungan yang singkat
dari bearer; bagi bearer non – real – time HHO berarti lossless. Hard handover
dapat menjadi intra atau inter – frequency handover.
4. Soft Handover (SHO)
Selama proses soft handover, MS terus menerus berkomunikasi dengan
dua sel atau lebih secara bersamaan yang memiliki BS yang berbeda dari RNC
Universitas Sumatera Utara
yang sama (intra – RNC) atau RNC yang berbeda (inter – RNC). Semua
hubungan yang lama tidak akan dilepaskan sebelum hubungan radio yang baru
terbentuk (make before break).
5. Softer Handover
Pada kejadian softer handover, MS dikendalikan oleh paling tidak dua sector
pada satu BS, SHO dan softer HO hanya mungkin terjadi dalam satu frekuensi
carrier dan oleh karena itu, termasuk proses handover intra – frequency.

Memahami Frekuensi
sebuah gelombang yang dipancarkan ke dalam rambatan udara dapat direpresentasikan dalam beberapa bagian, salah satunya frekuensi. namun sebelum lebih jauh membahas mengenai frekuensi, kita harus paham terlebih dahulu bahwa 1 gelombang terhitung ketika secara sempurna membentuk puncak atas dan puncak bawah dan kembali ke posisi awal ( peek – to – peek ) .
sinewave
gambar 1. 1 gelombang terhitung dari titik awal ke titik akhir yang membentuk bukit atas dan bukit bawah
Frekuensi merupakan jumlah gelombang yang dihasilkan selama 1 detik. jadi, kita harus bisa mengcapture jumlah gelombang yang dihasilkan selama 1 detik, setelah itu kita hitung berapa jumlah gelombangnya peek – to – peek.
frequency
gambar 2. gelombang kiri menghasilkan 4 cycles per second atau 4 Hz, gelombang kanan menghasilkan 14 cycles per second atau 14 Hz
contoh lain apabila manusia mampu berbicara dengan frekuensi 300- 3400 Hz artinya pita suara manusia mampu menghasilkan gelombang suara dengan jumlah gelombang 300 – 3400 dalam 1 detik .
sound frequency
gambar 3. makhluk hidup untuk berkomunikasi menggunakan range frekuensi tertentu
pada teknologi saat ini, sebagai contoh WLAN menggunakan frekuensi 2,4GHz untuk transfer data. artinya, WLAN membuat 24.000.000 gelombang dalam 1 detik untuk transfer data. nah, semakin besar frekuensi yang dimiliki, maka semakin besar pula power yang dibutuhkan, karena adanya redaman.
frekuensi sudah  dialokasikan dan diatur sesuai kegunaannya. ada yang perlu menggunakan frekuensi rendah, ada juga yang menggunakan frekuensi tinggi.

No comments:

Post a Comment